Astagfirullah! Akibat Makan Cilok, Seorang Balita di Blitar Meninggal Dunia
Kode Iklan Atas Artikel
Anak-anak masih usia balita memang perlu pengawasan yang serius. Pasalnya seorang balita di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, meninggal dunia lantaran tersedak makan jajanan cilok dari pedagang keliling ketika kedua orang tuanya tidak ada.
Informasi dihimpun BlitarTIMES, balita malang ini bernama Faranur balita 2,5 tahun putri dari pasangan Winoto (47) dan Juariah (39). Kejadian tersedak ini terjadi pada Jumat (6/7/2018) sekitar pukul 17.30.
Waktu itu, korban sedang bermain di depan rumahnya dan kebetulan ada penjual cilok. Lalu korban bermain dengan temannya lonjak-lonjak. Lalu saat cilok dimakan tiba-tiba korban tersedak. Sedang orang tuanya sedang ibadah Magrib di masjid dekat rumah saat pulang terkejut anaknya sudah sakit tersedak makanan kenyal dari tepung kanji ini.
“Ceritanya anak ini makan cilok sambil bermain loncat-loncat. Lalu orang tuanya yang baru pulang dari masjid sekitar pukul 18.00 kaget anaknya sudah kesakitan hidungnya berdarah lalu dibawa ke Klinik Aulia dekat rumah dan dirujuk ke rumah sakit Budi Rahayu Kota Blitar namun sudah tak tertolong,” ujar perangkat Desa Sidodadi, Jaka Firdiantara, Selasa (10/7/2018).
Lalu saat media ini mendatangi rumah korban, orang tua korban masih terlihat berduka. Sedang mereka tidak mau repot melaporkan kejadian ke pihak berwajib lantaran mereka mengakui itu merupakan sebuah musibah dan sudah takdir.
“Namanya sudah takdir dan saya juga tidak menyalahkan tukang ciloknya. Memang anaknya suka makan cilok dan ceritanya waktu itu anaknya sudah makan banyak cilok. Lalu saat bermain anaknya jatuh mengenai kakaknya dan menangis lalu kakaknya mencoba menenangkan dengan memberikan cilok dan malah tersedak,” cerita ibu korban Juariah.
Menurut ibu korban, cilok yang dimakan bentuknya seukuran kelereng kecil. Kemungkinan cilok ini masuk ke saluran pernafasan. Sebab cilok tersebut sulit dikeluarkan saat dikasih minum tetap sulit bernafas.
“Hingga hidungnya itu berdarah lalu saya bawa ke klinik lalu ke rumah sakit akhirnya meninggal dunia,” terangnya.
Kedua orang tua korban kini hanya bisa pasrah dan menerima kematian anak bungsu dari dua bersaudara yang masih lucu-lucunya tersebut.
“Kita sudah terima mas sebelumnya sudah banyak firasat melalui mimpi, sandal saya hilang satu. Mungkin ini sudah pertanda selain itu sebelumnya anaknya jadi manja sekali dipegang dikit nangis,” kata korban. (*)
Kode Iklan Bawah Artikel